akhirnya, setelah sekian lama, saya ingat kembali dengan blog pribadi ini.
saya sudah lama berhenti menulis
orang-orang datang dan pergi
kehidupan seperti sebuah buku yang selalu berganti halaman
tertunjuk sisi-sisi tersembunyi dari tubuh dunia
betapa banyak ruang kosong dari sebuah teks
saat kau mengucapkan sebuah kalimat yang tidak sempurna, kau akan berjalan jauh mencari
sesuatu untuk menyempurnakan kalimatmu
sebuah kata adalah sebuah perjalanan panjang.
jogja, 18 September 2013
17 Sep 2013
12 Jul 2009
tentang penyair busuk
hampir setiap malam bisikan busuk itu datang
merengkuh tidurmu yang tersesat dalam mimpi buruk abadi
lalu kau teriakan igau demi igau
mencari sesuatu dalam galau
sampai akhirnya ia menjelma puisi; puncak bahasa
dimana kau berdiam dalam kenyataan yang sisa
kau hidup dari sisa-sisa;
keberangkatan dan kepulangan
yang tak memberikan apapun padamu
selain sesal dan kutukan yang lewat puisi diam-diam kau sembunyikan
sebagai nyala sekam
kepulangan dan keberangkatan yang tak memberikan
apapun selain rasa kehilangan yang terlalu dibesar-besarkan
sebab kau selalu mengakhiri segalanya
dengan keraguan
maka puisimu penuh dengan tangis samaran
mungkin lewat kata-kata kau berharap diam-diam
seseorang akan tercungkil mata batinnya,
(sebab itulah hal terpenting yang ingin kau katakana padanya)
mungkin pula puisimu penuh dengan tangis yang jujur
dan dengan kejujuran yang nekat itu kau harap seseorang akan merasa tertelanjangi
ssiapapun yang tak mengenal dosa adalah orang lugu
demikianlah
sajak-sajakmu menjadi bahasa sisa dari hati lumpuhmu
dan tanganmu semakin membusuk
di penjuru rumah
di penjuru waktu
jogja, 2008
merengkuh tidurmu yang tersesat dalam mimpi buruk abadi
lalu kau teriakan igau demi igau
mencari sesuatu dalam galau
sampai akhirnya ia menjelma puisi; puncak bahasa
dimana kau berdiam dalam kenyataan yang sisa
kau hidup dari sisa-sisa;
keberangkatan dan kepulangan
yang tak memberikan apapun padamu
selain sesal dan kutukan yang lewat puisi diam-diam kau sembunyikan
sebagai nyala sekam
kepulangan dan keberangkatan yang tak memberikan
apapun selain rasa kehilangan yang terlalu dibesar-besarkan
sebab kau selalu mengakhiri segalanya
dengan keraguan
maka puisimu penuh dengan tangis samaran
mungkin lewat kata-kata kau berharap diam-diam
seseorang akan tercungkil mata batinnya,
(sebab itulah hal terpenting yang ingin kau katakana padanya)
mungkin pula puisimu penuh dengan tangis yang jujur
dan dengan kejujuran yang nekat itu kau harap seseorang akan merasa tertelanjangi
ssiapapun yang tak mengenal dosa adalah orang lugu
demikianlah
sajak-sajakmu menjadi bahasa sisa dari hati lumpuhmu
dan tanganmu semakin membusuk
di penjuru rumah
di penjuru waktu
jogja, 2008
Langganan:
Postingan (Atom)